Ketika musim dingin tiba menutup pintu rumahmu dan bukit salju mengepungmu, maka nantikanlah datangnya musim semi, dan bukalah jendelamu untuk hembusan udara segar. Lihatlah kea rah sana sekawanan burung yang kembali bernyayi riuh, dan matahari menarik garis-garis keemasan menembus sela-sela cabang pepohonan. Semua itu memberikan kehidupan yang baru, impian yang baru, dan hati yang baru pula.
Jangan engkau pergi ke tengah padang pasir untuk mencari pohon yang indah. Engkau tidak akan menemukannya selain kesunyian. Lihatlah pohon-pohon yang indah yang menaungimu dengan kerindangannya, membahagiakanmu dengan buah-buahannya, dan menghiburmu dengan nyanyiannya.
Jangan engkau mengingat hari kemarin dan apa yang merugikanmu di hari itu. Sesungguhnya usia, bersama gugurnya dedaunan, tidak akan pernah kembali lagi. Bersama musim semi yang baru, akan tumbuh daun-daun yang lain. Maka, lihatlah daun-daun yang menutupi wajah langit itu, dan biarkan daun yang gugur itu ke bumi, biarkan dia menyatu dengan bumi. Jika hari kemarin telah menghilang, maka dihadapanmu masih ada hari ini. Jika hari ini akan mengumpulkan daun-daunnya dan kemudian pergi, maka masih ada hari esok. Jangan sedih atas hari kemarin, karena dia tidak akan kembali. Jangan pula meratapi hari ini, karena dia pasti akan pergi. Impikanlah matahari yang bersinar terang esok hari.