Thursday, August 23, 2007

Balada si jelek

Dari lahir orang-orang komentar: buset, jelek amat nih anak. Kulit item banget, mata sipit gak keruan, idung pesek dan gede gak ada juntrungan, bibir jontor gak tega liatnya, kuping caplang kayak dumbo. Waktu kecil anak-anak sibuk katai dia jelek kayak pithecanthropus erectus. Waktu gede orang-orang bisik-bisik prihatin buset jeleknya. Saat umur mulai pantas pakai makeup, ke mall dan dicoba didandani oleh mbak penjual kosmetik, si mbak geleng-geleng pusing katanya. Susah kalau pada dasarnya udah jelek.

Pa boleh buat. Mungkin alternatif terakhir, menurutnya, adalah operasi plastik. Biar orang-orang bisa liat dia ke mata, bukan buang pandang antara kasian ama jijik. Moga-moga suatu saat nanti bisa ada orang yang mau nerima dia sebagai istrinya. Dia pasti akan setia seperti orang gila. Dia tahu dia tidak punya harga untuk bisa tawar-menawar soal jodoh.

Menyakitkan? Sudah biasa, hidup sebagai orang jelek katanya ada anugerahnya. Tak tahu apa anugrahnya itu, yang penting dia percaya harusnya harganya dengan harga si gadis cantik semata-mata sama di mata Tuhan. Rasa adil sosial di dunia tentang si cantik dan si jelek tak bisa dicatutkan ke hukum apalagi affirmative action. Jadi dia terbiasa dengan keadaannya dari kecil dengan sikap sabodo teuing. Biarpun si Toto teman chat tak mau omong lagi habis liat fotonya. Biarpun si Gatot yang dulu iseng nelpon begitu ketemu langsung terbirit-birit. Biarpun si Akew pedagang glodok kasih dia harga 2x lipat dari temennya Dewi yang aduhai.

EPILOG: Too bad hah. Too bad. I don't care with her and her stupid misery. All I want is a cute pretty rich girl. The hell with si jelek. Kasian sih, tapi siapa sih yang gak nyerah pada keinginan daging dan meningkatkan mutu keturunan? Umumnya kita bisa bilang diberkahi Tuhan kalau dia beri kita yang cantik dan gemerlap. Inilah dunia. Gimana dengan surga? Hilangkah penilaian berdasarkan muka?


***********************************

Thanks buat teman lama yang dulu sering berbagi cerita tentang hal-hal ini dan sekarang mengirimkan sebagian dari cerita itu ke email vy... Entah di dapat dari mana cerita ini but always like we say "JUST KEEP FIGHTING SISTHA"

Lovely Place...



Just FIGHT

Entah kenapa tiba-tiba pikiran aneh itu muncul bergelayut dikepala Vy... Pikiran yang jauh dari diri seorang Vy! Pikiran buruk yang tidak pernah lebih dari 5 detik ada di kepalaku sekarang sudah mencapai 72 jam... Mengasihini diri sendiri... "HUMPH!!!"

Seorang kawan baik di luar pulau sulawesi sempat menelfon. Kawan ini cukup kenal baik dengan Vy sekitar 4 tahun lebih. Tahu benar that "IM A FIGHTING WOMAN" he2...

"Humph.... kenapa semua menjadi tidak adil ya! Penampilan, wajah, bentuk badan menjadi masalah buat mereka untuk berteman dengan seseorang"

"Ehmmm...." teman bergumam

"Yaa... tiba-tiba saja semua itu menjadi masalah buat saya! Penampilan, wajah, dan bentuk badan. A F***ing World!"

"Ehmmm kamu aneh... Is that you Vy?" kawan bertanya dengan nada aneh diujung telfon sana...

"Gak tau kenapa... Kamu tau khan itu tidak pernah menjadi masalah buat saya, tapi akhirnya masalah ini menjadi berat!"

"Kenapa bisa seorang Vy berfikir seperti itu..."

Lama Vy tidak menjawab...

"Humph..." menghela nafas panjang

"Kamu bukan Vy yang dulu, Vy tidak pernah berfikir seperti itu... penampilan luar seseorang tidak menjadi masalah seberat itu untuk kamu khan?"

"Yup... gak tau sudah sekitar 3 hari ini... Mungkin karena baru saya dapati di beberapa kawan bahwa penampilan, wajah dan bentuk badan itu yaa masalah.. mereka akan segera menjauh kalau ternyata kita di luar mainstream manusia ideal"

"Hey.... Vy! Wake up! Kalau ternyata mereka tidak menerima kamu apa adanya dan bukan berteman dengan kamu karena kamu adalah Vy, yang gendut, jerawatan dan segala kekurangan kamu segera tinggalkan dia!. Mereka tidak melihat aura yang kamu pancarkan!"

Ehmmm..

"Yup!"

Ehmmm betapa bodohnya saya terjebak dalam situasi seperti ini... DUNGU!!! Kemudian bermain-main di bayangan saya kawan-kawan baik yang selalu menerima saya apa adanya, menerima Vy yang gendut, jerawatan, hitam dan segala kekurangan Vy! Dan yang terpenting adalah siap memberikan pinjaman pundak untuk disandari dan selalu memberikan pelukan hangat tanpa mengaharapkan bayaran...!!!

"Yup saya bodoh ya! He2.."

Dibarengi juga ketawa oleh kawan saya itu

"He2"

Rasanya tawa ini melepaskan pikiran bodoh yang bergelayut dipikiran saya kurang lebih 72 jam ini...


"Nah gitu dunk! Itu Vy yang saya kenal dari jaman dulu"

"Hey... makasih ya sudah mau mendengarakan dan menghamburkan pulsa untuk Vy"

"Wahahaha..... Iyaaaa degh... bayar dengan senyuman mu saja"

he2.. itu kata-kata ajaib kawan satu ini... Miss U!!!


********************************

Vy inget benar kata Abah di sore kemarin saat Vy sedang mengajak diskusi tentang masalah ini...

"Hey Vy di dunia ini tidak ada seorang teman yang berhati tulus dan tidak ada suatu hal pun yang sempurna..."

Saat itu refleks Vy langsung memeluk Abah, gak tau juga alasannya... ehmmmm tercium benar aroma khas Abah... Kemudian Abah melanjutkan

"Hidup ya harus dihadapai... menghayati dan menetapinya. Kadang-kadang nak kita ya harus menutup mata terus melanjutkan melangkah. Dan juga nak kita harus bersikap pura-pura tidak tahu terhadap semua yang terjadi...."