Tuesday, December 19, 2006

How Funny Tiara !!!

Pagi tadi ehmmm happy banget...

Pagi-pagi bangun tidur , duduk-duduk di teras nemenin ummi nyiram bunga... eits... ehmm ada anak lucu nan menggemaskan lagi maen dihalaman... haa harum banget lagi.. vy malah kalah kalee dia udah mandi vy nya masih asem...

Ade luccu ini namanya Tiara, anak tetangga masih TK tapiii waahhhhh cara ngomongnya ehmm anak gede dikalah kaleee... cerewet banget... persamaannya ma vy tugh yaaa sama-sama endut manis gitu... wakaka ^_^

Dengan refleks langsung ke kamar ngambil kamera... jepret-jepret Tiara nih....


Pict 1:
Pict 2:
Pict 3:
Pict 4:

Asal Mula Kebiasaan Merokok

Ketika Christoper Columbus berlayar ke dunia baru pada tahun 1492, ia melihat orang-orang Indian Amerika mengisap tembakau dengan menggunakan pipa panjang. Diperkirakan, jauh sebelumnya bngsa Indin telah memiliki kebiasan ini.

Lalu Columbus membawa beberapa benih tembakau pulang ke Eropa, dan diberikan kepada para petani utuk ditanam di lading mereka. Awalnya, tembakau-tembakau tersebut hanya dimaksudkan sebagai sejenis obat yang dapat menenangkan ketegangan pikiran.

Tahun 1560, seorang diplomat Perancis bernama Jean Nicot, memperkenalkan penggunaan tembakau di perancis. Dari sinilah tembakau menerima nama botanical Nicotiana, nikotin.

Produksi tembakau secara komersial dimulai di Amerika Utara pada tahun 1612 ketika John Rolfe dari Inggris membawa benih-benih tembakau dari Amerika Selatan ke Virginia. Iklim dan tanah Virginia sangat cocok untuk menanam tembakau, sehingga bahan baku rokok ini segera menjadi produk pertanian utama di sana.

Sebagian besar tembkau dari koloni-koloni Amerika diekspor ke Inggris sampai Perang Revolusi pecah pada tahun 1775. Setelah era tersebut, kemudian pabrik-pabrik Amerika Serikat mulai memproduksi tembakau isap (rokok), tembakau kunyah dan tembakau cium untuk penggunaan domestik. Cerutu, pertama kali dibuat pada tahun 1800.

Mengisap sigaret muali populer ketika orang-orang Eropa berhasil membuat rokok lintingan pada tahun 1600. Sampai tahun 1850-an, hal ini belum begitu dikenal di AS hingga penemuan mesin pembuat rokok pada tahun 1880.

Sejak tembakau ditemukan, sebetulnya penggunaannya sudah menjadi isu-isu kontroversial terutama di kalangan medis. Pada tahun 1500-an, dokter-dokter Eropa tela mendeklarasikan bahwa penggunaan tembakau hanya untuk tujuan-tujuan medis/pengobatan. Orang-orang Puritan di Amerika menganggap tembakau sebagai narkotik berbahaya.

Selama tahun 1960-an, para ilmuwan di seluruh dunia berpendapat sama bahwa produk-produk tembakau – khususnya rokok – dapat mengakibatkan kanker paru, penyakit jantung dan berbagai penyakit lain. Atas pendapat ini, para pabrikan rokok mulai melancarkan iklan-iklan rokok rendah tar dan nikotin. Namun begitu, para ahli kesehatan tetap berpendapat merokok tetap berbahaya bagi kesehatan, betapapun tar dan nikotin yang terkandung sangat kecil.

Maka, Amerika pun mengeluiarkan Undang-undang tentang tembakau/rokok. Mulai tahun 1966, produsen harus mencanumkan peringatan kesehatan di setiap bungkus rokok. Demikian juga pada iklan-iklan rokok, harus disebutkan kadar tar dan nikotin yang terkandung dalam rokok tersebut. Mulai berlaku pula peraturan no smoking di tempat-tempat tertentu.